Tulisan ini diterjemahkan dari buku Al-Tashwir Al-Fanniy fil Qur’an karya Asy-Syahid Sayyid Quthb. Tulisan ini menggambarkan bagaimana indah dan nikmatnya berinteraksi dengan ketinggian dan keindahan bahasa Al-Qur’an. Sebagaimana yang pernah beliau ungkapkan sendiri dalam tafsir monumental beliau (Fii Zhilalil Qur’an): “Alangkah nikmatnya hidup dibawah naungan Al-Qur’an”.
PERSEMBAHAN
Kepadamu wahai Ibunda, kupersembahkan kitab ini.
Ketika itu dari balik tirai engkau mendengarkan para qurra’ sedang membaca Al-Qur’an dengan tartil di rumah kita sepanjang bulan Ramadhan. Dan aku sedang bersamamu – aku mencoba untuk merasakan masa kanak-kanakku lagi – maka engkau pun memberikan isyarat lirih kepadaku sehingga akupun ikut mendengarkan bacaan tersebut bersamamu. Jiwaku pun mereguk iramanya, meskipun aku belum bisa memahami maknanya.
Saat aku masih dalam asuhanmu, engkau mengirimku ke Sekolah Dasar di kampung. Harapan Ibunda yang pertama ialah agar Allah membukakan pintu hatiku sehingga aku bisa menghafal Al-Qur’an dan agar Allah mengkaruniai aku suara yang bagus sehingga aku bisa memperdengarkan Al-Qur’an untukmu sepanjang waktu. Selanjutnya, engkau pada akhirnya telah membuat aku berubah dari cara yang demikian ini kepada cara baru yang aku jalani sampai saat ini, setelah tentu saja sebagian harapanmu benar-benar terwujud yakni bahwa aku telah menghafal Al-Qur’an.
Sungguh kini engkau telah pergi meninggalkan aku, wahai Ibunda. Gambaran terakhir yang ada dalam ingatanku mengenai engkau ialah ketika engkau sedang duduk di rumah didepan sebuah radio. Saat itu engkau sedang asyik mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang sangat indah. Tampak dari wajahmu yang anggun bahwasanya engkau bisa memahami arah dan rahasia ayat-ayat tersebut, dengan kebesaran hatimu dan ketajaman perasaanmu.
Maka untukmu wahai Ibunda kupersembahkan kitab ini sebagai buah dari bimbinganmu yang panjang pada anakmu yang masih kecil dan pada pemudamu yang sudah besar ini. Andaipun keindahan bacaan itu telah luput dariku, semoga tidaklah luput dariku keindahan takwilnya. Semoga Allah senantiasa menjaga engkau dan daku di sisi-Nya.
Anakmu,
Sayyid