Sebuah hal yang tidak lagi diingkari, bahwa hal pertama yang dilakukan oleh Nabi sesampai di Madinah adalah membangun masjid. Hal lainnya yang juga beliau lakukan sesudah itu ialah mempersaudarakan kaum muslimin, terutama antara muhajirin dan anshar, serta membuat kesepakatan-kesepakatan konstitusional bersama segenap elemen masyarakat yang ada di Madinah. Sa’id Ramadhan Al-Buthiy - dalam bukunya Fiqh al-Siirah - menyebut ketiganya sebagai Asas-asas Masyarakat Baru.
Betapa pentingnya arti sebuah masjid, Nabi saw juga menyempatkan diri membangun masjid di Quba’ meskipun beliau hanya tinggal di situ selama empat hari saja.
Al-Buthiy menyebutkan alasan mengapa masjid begitu penting, sebagai berikut :
Sesungguhnya mendirikan masjid merupakan hal yang paling mula-mula dan yang paling penting dalam membangun sebuah masyarakat Islami. Ini tidak lain karena masyarakat muslim hanya akan terbentuk dengan cara memegang teguh nizham Islam, yang kesemuanya itu tidak lain bersumber dari masjid. Diantara nizham itu ialah:
- Memperkuat tali ukhuwah dan cinta diantara kaum muslimin.
- Menebarkan semangat persamaan dan keadilan diantara kaum muslimin, meskipun latar belakang dan kondisi mereka berbeda-beda. Derajat seseorang hanyalah didasarkan pada ketakwaannya kepada Allah.
- Segenap kaum muslimin mau bersatu untuk memegang erat hablullah, yakni hukum-hukum dan syariat Islam, yang kesemuanya sangat efektif dan efisien jika diajarkan didalam masjid.
Ada beberapa hal lain yang mesti dicatat atas peran masjid sebagai basis dakwah.
- Masjid merupakan markas proyek pembentukan tata sosial baru yang bersifat relijius.
- Masjid merupakan rumah bagi gerakan ekspansi dakwah dan rekayasa sosial politik dalam rangka dakwah Islam.
- Masjid merupakan tempat yang terbuka bagi setiap muslim.
- Masjid merupakan tempat yang sangat nyaman (suasana ta’abbudiyah yang kental) sekaligus aman untuk dakwah.
- Masjid senantiasa menambatkan hati seorang muslim pada akhirat.
- Masjid merupakan tempat yang sangat efektif untuk konsolidasi kekuatan ruhiyah.
- Masjid merupakan perpaduan antara shilah billah dan shilah binnaas.
- Masjid merupakan sarana yang efektif dan efisien untuk penerangan terhadap masyarakat muslim.
- Masjid dalam pemanfaatannya harus merepresentasikan keutuhan (syumuliyah) ajaran Islam.
Setidaknya, masjid memiliki tiga perangkat :
- Perangkat keras.
- Perangkat SDM.
- Perangkat Lunak.
Ketiga perangkat tersebut harus di-manage sehingga kemanfaatan masjid bagi dakwah dan masyarakat bisa optimal.
Masjid kampus memiliki posisi yang strategis karena beberapa karakter khas dan keistimewaannya.
Adalah sebuah kemajuan yang besar apabila masjid kampus bisa berubah menjadi masjid masyarakat, artinya tidak sebatas memberikan kemanfaatan kepada masyarakat kampus tetapi juga masyarakat yang lebih luas.