Iman itu bermakna ketika ia bersifat ujian.
Yaitu tatkala apa yang semestinya diimani itu belum ditampakkan 100 persen meski sebenarnya ia hakikat dan haq.
Ketika wajah Allah tidak bisa dilihat, pahala dan dosa tak terlihat, neraka dan surga tak terlihat, malaikat tak terlihat, Hari Akhir masih belum terjadi, para rasul diutus dari golongan manusia yang makan, minum, dan pergi ke pasar... disaat itulah iman bermakna... karena ia menguji manusia mana yang beriman dan mana yang tidak...
Namun ketika ajal telah menjemput, sehingga pandangan manusia menjadi sangat tajam, disingkapkan apa yang sebelumnya tidak ia lihat: pahala dan dosa, surga dan neraka...
Ketika matahari telah terbit dari barat, sehingga Hari Akhir telah terlihat akan terjadi...
Maka saat itu iman tak lagi bermakna, iman tak lagi berguna, jika sebelumnya ia belum beriman....
Ketika matahari telah terbit dari barat, sehingga Hari Akhir telah terlihat akan terjadi...
Maka saat itu iman tak lagi bermakna, iman tak lagi berguna, jika sebelumnya ia belum beriman....
Maka saudaraku, mantapkan iman melalui tadabur dan tafakkur atas ayat-ayat-Nya, yang tersurat dan tersirat... Perhatikan semuanya... Dan mantapkan keimananmu... sebelum masa itu tiba, dimana iman tak lagi berguna jika sebelumnya engkau belum beriman...