Iman kepada Allah artinya yakin bahwa Allah itu ada, selalu mendengar, selalu melihat, mengetahui apa yang ada dalam dada, tak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya. Tak ayal, iman yang benar kepada Allah membuahkan kesadaran akan muraqabatullah (senantiasa merasa diawasi oleh Allah).
 
Lalu? Allah yang senantiasa mengawasi kita tidak akan menzhalimi seseorang sedikitpun. Dia Maha Adil. Sementara kita tahu di dunia ini banyak sekali ketidakadilan. Artinya, pasti akan ada pembalasan dimana Allah akan menyempurnakan balasan untuk setiap makhluqnya. Itulah Hari Pembalasan.
 
Ketika seseorang yakin dengan Hari Pembalasan, artinya dia yakin bahwa segala perbuatannya akan dibalas oleh Allah. Balasan kebaikan untuk kebaikan, dan balasan keburukan untuk keburukan. Surga dan Neraka. Jika seseorang beriman kepada Hari Pembalasan, maka dia sadar bahwa setiap tindak-tanduknya di dunia ini akan dibalas. Karena itu dia sangat takut melakukan keburukan karena dia takut nanti akan dibalas dengan siksa Allah yang pedih, dan sebaliknya sangat bersemangat melakukan kebaikan karena berharap balasan kebaikan dari Allah: ridha-Nya dan surga-Nya.
 
"Tidak beriman seseorang yang mencuri ketika dia mencuri. Tidak beriman seseorang yang berzina ketika dia berzina...."
 
Itulah hakikat keimanan!