Untuk secara resmi masuk Islam, seseorang harus mengikrarkan 2 kalimat syahadat. Ini sebetulnya bukan sekadar ikrar atau seremoni. Namun memang secara konseptual pintu masuk menuju Islam memang ada dalam 2 kalimat syahadat tersebut.
Pertama, bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah. Ini artinya, bahwa tuhan itu Esa, yaitu Allah saja. Keesaan ini adalah sifat utama Allah. Allah tidak butuh atau bergantung kepada sesuatupun. Karena itu Allah gak perlu anak ataupun sekutu. Kemudian ada juga berbagai sifat2 ketuhanan yg lainnya, seperti tidak bisa ditandingi, tidak serupa dengan apapun. Karena itu tuhan tidak bisa dirupakan. Tidak mungkin dipatungkan atau digambar. Lalu Allah itu kekuasaannya tidak terbatas: Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Mendengar, dsb.
Setiap orang perlu di-challenge untuk memikirkan:
- Apakah Anda percaya tuhan?
- Apakah Anda percaya bahwa tuhan itu cuma satu?
- Apakah Anda percaya bahwa tuhan itu memiliki sifat2 ketuhanan dan terbebas dari sifat-sifat yg tidak layak untuk-Nya.
Kedua, bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Sebelum masuk kesini, seseorang harus terlebih dulu meyakini adanya kenabian/kerasulan. Bahwa Tuhan mengutus para utusan dari kalangan manusia untuk menyampaikan petunjuk dan ajaran Tuhan kepada umat manusia. Kalau kenabian/kerasulan sudah diyakini, berikutnya seseorang perlu di-challenge untuk memikirkan: apakah Anda percaya bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Respons seseorang terhadap pertanyaan ini tergantung pada beberapa hal, utamanya adalah pengetahuan mereka terhadap sosok Nabi Muhammad. Bagi mereka yg semasa dengan Nabi Muhammad dan bisa langsung menyaksikan beliau, ini relatif straightforward. Namun bagi yg hidup sepeninggal Nabi Muhammad, maka hanya informasi mengenai sejarah dan biografi beliau yang bisa diperoleh. Karena itu, semestinya sejarah dan biografi beliau yang valid kita sebarluaskan sehingga semua orang bisa tahu. Karena ini adalah salah satu kunci seseorang masuk Islam, maka mereka yg membenci Islam berusaha merusak gambaran tentang Nabi Muhammad.
Alhamdulillah kuburan Nabi Muhammad tetap senantiasa terjaga. Ini adalah salah satu "bukti fisik" bahwa beliau memang ada. Meskipun, bukti sejarah bahkan jauh lebih kuat. Keberadaan beliau merupakan suatu "khabar mutawatir". Nabi Muhammad bahkan tidak bisa dipungkiri merupakan sosok yg paling terkenal di muka bumi, dan nama yang paling banyak dipakai. Ini hal yg patut disyukuri.
Jika seseorang sudah percaya bahwa Muhammad adalah utusan Allah, maka otomatis dia akan percaya dengan apa yang dibawanya, yaitu Al-Qur'an. Dan juga hadits2 shahih yg secara valid diriwayatkan dari beliau. Kalau seseorang sdh percaya dengan Al-Qur'an dan hadits Nabi, maka lengkap sudah bagi dia.
DIALOG MENCARI KEBENARAN: Setelah seseorang mempercayai adanya kenabian/kerasulan. Katakanlah dia mempercayai dan mengaku mengikuti salah satu nabi sebelum Nabi Muhammad, kita bisa menanyakan kepadanya: apakah Anda juga percaya bahwa Muhammad adalah utusan Allah?
Dalam dialog ini, hendaknya seseorang menanggalkan fanatisme. Dengan kata lain, harus open mind. Harus menempatkan diri sebagai seorang manusia yg bebas berpikir, dan siap menerima kebenaran.
Semestinya seseorang, ketika ditanya apakah percaya dengan kenabian Muhammad, berpikir secara obyektif, dengan mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, mempertimbangkan dengan seksama, untuk kemudian bisa mengambil kesimpulan yg obyektif.
Ketika seseorang telah mempercayai kenabian Muhammad, kita bisa menginformasikan kepadanya bahwa Muhammad diutus sebagai nabi untuk menyempurnakan, atau menggantikan, nabi-nabi sebelumnya. Dan bahwa dia diutus untuk semua manusia, bukan hanya orang Arab.