Mari kita amati bagaimana Allah menggambarkan perilaku manusia ketika melakukan penipuan. Ini bisa kita dapati dalam QS Yusuf ayat 16 sampai 18, dimana Allah menggambarkan apa yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf as dalam melakukan penipuan mereka:

Pertama: berpura-pura, melakukan kamuflase. Ini kita dapati dari ayat 16:

وَجَاؤُواْ أَبَاهُمْ عِشَاء يَبْكُونَ

"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada malam hari sambil menangis."

Disini saudara-saudara Yusuf menangis dengan tangisan pura-pura, untuk menampakkan bahwa mereka bersedih atas apa yang menimpa Yusuf, agar tidak terlihat melakukan penipuan.

Dan lihatlah, bagaimana saudara-saudara Yusuf melakukan kamuflase mereka pada waktu yang mereka rasa paling tepat, yaitu pada malam hari. Ya, malam hari dipenuhi dengan kegelapan, sehingga diharapkan membantu berhasilnya kamuflase yang mereka lakukan. Pihak yang ingin ditipu mungkin juga sudah merasa payah, lelah, atau mengantuk, sehingga mereka merasa barangkali lebih mudah ditipu dalam keadaan demikian.

Kedua: melakukan kebohongan untuk menutupi penipuannya. Ini kita dapati dari penggal pertama ayat 17:

قَالُواْ يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِندَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ

"Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala."

LIhatlah bagaimana saudara-saudara Yusuf berbohong dengan mengatakan bahwa mereka berlomba-lomba dan meninggalkan Yusuf sehingga Yusuf dimakan serigala. Mereka membuat sebuah narasi palsu agar Nabi Ya'qub mempercayai bagaimana Yusuf hilang dan tidak kembali bersama mereka.

Ketiga: mencoba meyakinkan orang lain bahwa mereka bukanlah penipu. Ini kita dapati dari perkataan saudara-saudara Yusuf kepada Nabi Ya'qub dalam penggal kedua ayat 17:

وَمَا أَنتَ بِمُؤْمِنٍ لِّنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ

"Dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar."

Saudara-saudara Yusuf tahu bahwa mereka menipu, namun mereka ingin meyakinkan orang lain bahwa mereka tidaklah menipu dengan mengatakan bahwa mereka bukanlah penipu.

Keempat: mendatangkan bukti palsu. Ini kita dapati di bagian awal ayat 18:

وَجَآؤُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ

"Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu."

Lihatlah bagaimana saudara-saudara Yusuf membawa baju Yusuf yang dilumuri dengan darah palsu, yang merupakan bukti palsu yang mereka bawa agar orang lain mempercayai tipu muslihat mereka.