QS Baraah merupakan surat madaniyah.
Munasabah QS Al-Anfal dengan QS Baraah
QS Al-Anfal dan QS Baraah memiliki kaitan yang sangat erat. Seakan-akan keduanya merupakan satu surat, bahkan sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa "Kalau tidaklah karena ketentuan Allah maka mereka akan memandang QS Al-Anfal dan QS Baraah sebagai satu surat". Ini juga yang menjadi salah satu hikmah mengapa QS Baraah tidak diawali dengan basmalah, sehingga memberi kesan bahwa surat ini merupakan kelanjutan dari QS Al-Anfal. Hikmah lain yang biasa dikemukakan mengenai alasan tidak disebutkannya basmalah di awal surat ini adalah karena surat ini berisi sikap berlepas diri Allah terhadap orang-orang musyrikin sehingga tidak disebutkan padanya sifat rahmah Allah (yang ada pada basmalah).
Kandungan QS Baraah
Said Hawa dalam Al-Asas fi Al-Tafsir membagi QS Baraah menjadi tiga bagian:
- Bagian pertama: ayat 1 - 37
- Bagian kedua: ayat 38 - 122
- Bagian ketiga: ayat 123 - 129
Bagian pertama: ayat 1 - 37
Bagian ini dimulai dengan ayat:
بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
- Ayat 1 - 4: Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari perjanjian dengan kaum musyrikin.
- Ayat 5 - 6: Pengumuman terhadap kaum musyrikin.
- Ayat 7 - 15: Sebab-sebab perjanjian dibatalkan.
- Ayat 16 : Jihad sebagai ujian keimanan
- Ayat 17 - 24: Hakikat pemakmuran masjid.
- Ayat 25 - 27: Pertolongan Allah dalam berbagai peperangan.
- Ayat 28 - 29: Perintah memerangi kaum musyrikin.
- Ayat 30 - 35: Kepercayaan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) serta sikap-sikap mereka.
- Ayat 36 - 37: Bulan-bulan yang dihormati.
Bagian kedua: ayat 38 - 122
Segmen 1: ayat 38 -72
Segmen ini dimulai dengan ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
- Ayat 38 - 43: Perintah berjihad.
- Ayat 44 - 57: Hanya orang-orang munafiq yang enggan berjihad.
- Ayat 58 - 59: Sikap orang-orang munafiq terhadap pembagian sedekah.
- Ayat 60 - 61: Hukum mengenai pembagian sedekah.
- Ayat 62 - 66: Tuduhan orang-orang munafiq terhadap Rasulullah.
- Ayat 67 - 70: Hasutan-hasutan orang-orang munafiq dan ancaman Allah kepada mereka.
- Ayat 71 - 72: Hakikat orang-orang mukmin dan janji Allah kepada mereka.
Segmen 2: ayat 73 - 118
Segmen ini dimulai dengan ayat:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
- Ayat 73 - 74: Perintah bersikap tegas terhadap orang-orang kafir dan munafiq.
- Ayat 75 - 90: Karakteristik orang-orang munafiq dan bagaimana menyikapi mereka.
- Ayat 91 - 96: Udzur yang dibenarkan syara' untuk tidak ikut berjihad.
- Ayat 97 - 102: Mengenai orang-orang Badui.
- Ayat 103 - 104: Perintah memungut sedekah.
- Ayat 105 - 106: Mau'izhah.
- Ayat 107 - 110: Masjid dhirar.
- Ayat 111 - 112: Penghargaan Allah terhadap para syuhada'.
- Ayat 113 - 118: Larangan memintakan ampun untuk orang-orang musyrikin dan pengampunan Allah terhadap orang-orang yang telah berjuang bersama Rasulullah dan terhadap tiga sahabat yang tertinggal.
Segmen 3: ayat 119 - 122
Segmen ini dimulai dengan ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
- Ayat 119 - 121: Jangan sampai tidak ikut berjihad.
- Ayat 122 : Perintah pada sebagian kaum mukmin untuk mempelajari agama dan memberi peringatan.
Bagian ketiga: ayat 123 - 129
Bagian ini dimulai dengan ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
- Ayat 123 - 129: Penutup surat.