Iman kepada Allah artinya percaya bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah Yang Satu, dan mengenal-Nya dengan predikat-predikat yang benar, yang mencakup keagungan dan kesempurnaan, dan terbebas dari segala predikat kelemahan. Diantara predikat-predikat tsb adalah:

1. Predikat-predikat kasih sayang (al-rahmah), yang meliputi:

  • Sifat-sifat kelembutan, seperti: al-rahman, al-rahim, al-lathif, al-rauf, al-halim, al-hannan, dll.
  • Sifat-sifat memberi atas dasar kasih-sayang, seperti: al-wahhab, al-razzaq, al-mannan, dll.
  • Sifat-sifat pemaaf atas dasar kasih-sayang, seperti: al-‘afuww, al-tawwab, al-ghafur (al-ghaffar), dll.
  • Sifat-sifat adil atas dasar kasih sayang, termasuk didalamnya sifat-sifat menyiksa atas dasar keadilan.

2. Predikat-predikat pengetahuan (al-‘ilm) seperti: al-muhith, al-‘alim,  al-khabir, al-bashir, al-sami’, dll.

3. Predikat-predikat keagungan (al-‘azhm) seperti: al-akbar (al-kabir), al-‘azhim, al-‘aziz, al-qayyum, al-jabbar, al-qahhar, al-mutakabbir, al-malik, dzu al-jalal wa al-ikram, dll.

Iman itu yakin, bukan sekadar tahu. Keyakinan inilah yang akan berbekas pada tindak laku.

Iman kepada Allah mengharuskan meyakini Allah dengan predikat-predikat yang benar. Jika seseorang meyakini Allah dengan predikat-predikat yang salah maka dia tidak beriman. Contohnya mereka yang meyakini bahwa Allah itu punya anak, dan Allah itu satu dari tiga. Inilah pentingnya mengenal Allah dengan benar.