Dari kaidah fiqhiyah "al-yaqiinu laa yuzaalu bisy syakk, keyakinan tidak bisa dihilangkan oleh keraguan", bisa dirumuskan beberapa kaidah cabang antara lain sebagai berikut:
Kaidah cabang: الأصل بقاء ما كان على ما كان
"Asal dari sesuatu adalah tetap dalam status/hukum di masa lalu (baik tsubut ataupun nafy) sampai datang status/hukum baru yang mengubahnya."
Kaidah cabang: الأصل براءة الذمة
"Asal dari sesuatu adalah terbebas dari tanggungan."
Kaidah cabang: ما ثبت بيقين لايرتفع إلا بيقين
"Apa yang jelas karena keyakinan tidak bisa dianulir kecuali oleh keyakinan juga."
Kaidah cabang: الأصل في الصفات والأمور العارضة عدمها
"Asal dari perkara atau sifat yang baru adalah tidak adanya."
Kaidah cabang: الأصل إضافة الحادث إلى أقرب أوقاته
"Asal dari sesuatu yang baru adalah menyandarkannya pada waktu terdekatnya."
Kaidah cabang: الأصل في الأشياء الإباحة
"Asal dari segala sesuatu (dalam perkara muamalat) adalah boleh."
Kaidah cabang: الأصل في الأبضاع التحريم
"Asal dalam perkara jima' adalah haram."
Kaidah cabang: لا عبرة للدلالة في مقابلة التصريح
"Dalil yang bertentangan dengan yang sharih (jelas) tidak dianggap."
Kaidah cabang: لا ينسب إلى ساكت قول
"Perkataan tidak dinisbatkan kepada yang diam."
Kaidah cabang: لا عبرة بالتوهم
"Praduga tidak dianggap."
Kaidah cabang: لا عبرة بالظن البين خطؤه
"Perkiraan tidak dianggap apabila sudah jelas kesalahannya."
Kaidah cabang: الممتنع عادة كالممتنع حقيقة
"Orang yang tercegah secara adat seperti tercegah secara hakikat."
Kaidah cabang: لا حجة مع الاحتمال الناشئ عن الدليل
"Dalil yang memungkinkan dibatalkan atau dilemahkan oleh dalil lainnya yang kuat tidak memiliki hujjah."