ImageKetika dahulu jilbab lebar itu senantiasa berhiaskan keshalihan dan militansi, maka kita barangkali tidak lagi menemui hal yang sama ketika jumlah muslimah yang berjilbab lebar itu semakin banyak. Ketika jilbab lebar itu telah menjadi sebuah tren atau mode, maka barangkali akan ada saja seorang muslimah yang mengenakan jilbab lebar dengan alasan lebih modis dan lebih nge-tren. Apakah kita menentang jilbab sebagai tren atau mode? Tidak!

Justru itulah yang kita harapkan. Kita senantiasa berharap bahwa jilbab itu akan menjadi tradisi masyarakat muslim, karena tradisi itu mempunyai kekuatan moral yang kuat. Ketika seseorang melanggar sebuah tradisi masyarakatnya, maka masyarakat akan memberikan hukuman moral kepadanya. Ketika jilbab telah menjadi tradisi maka seorang muslimah akan merasa malu jika ia tidak mengenakan jilbab. Sebaliknya, jika jilbab belum mentradisi, bahkan masih menjadi sesuatu yang aneh, maka masyarakat akan bersikap heran bahkan sinis terhadap mereka yang mengenakannya. Pada saat itu, berjilbab menjadi sebuah hal yang sulit kecuali bagi yang memiliki pendirian sekokoh batu karang.

Lalu sekarang, bagaimana caranya menjadikan jilbab lebar sebagai bagian dari budaya kita? Setidak-tidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan hal ini. Pertama tentu saja penerangan dan penyuluhan (al-irsyad). Hendaknya kita tidak pernah bosan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada orang-orang disekitar kita tentang cara berbusana muslim yang benar, termasuk didalamnya cara berjilbab yang benar. Kita jelaskan kepada orang-orang bahwa jilbab hendaknya menjulur sampai menutup bagian dada, sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur'an.

Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah secara langsung mewarnai budaya itu sendiri. Ini artinya, semakin banyak orang yang memakai jilbab lebar berarti akan semakin akrab dan biasa pula jilbab lebar itu dalam pandangan banyak orang. Semakin sering jilbab lebar ditampilkan dalam sinetron dan film, tentu akan makin bagus penerimaan masyarakat terhadapnya. Apalagi jika para public figur sudah banyak yang berjilbab lebar, masyarakat banyak tentunya jadi semakin bisa menerima cara berbusana ala jilbab lebar ini.

Apapun itu, yang pasti semuanya juga akan berjalan bersama-sama dengan waktu. Perlu waktu bagi segala sesuatu untuk bisa berkembang dan menjadi bagian dari budaya. Untuk itu, diperlukan pula kesabaran, keuletan dan ketelatenan. Wallahu a'lam.