Artikel ini pertama kali diterbitkan di blog pribadi penulis: https://abdurrosyid.wordpress.com/2009/04/20/amalan-pemelihara-diri/]

Apakah saya ingin bicara tentang amalan-amalan yang bisa memelihara diri dari gangguan makhluk halus atau sihir? That’s included here. Namun, yang lebih penting bagi saya adalah memelihara diri agar iman dan takwa tetap hidup dalam hati kita. Sebab, tidak ada hal yang lebih berharga bagi kehidupan seorang manusia kecuali iman dan takwanya. Nilai seorang manusia hanyalah ditentukan oleh dua hal tersebut. Semakin seseorang beriman dan bertakwa, iapun semakin bernilai. Sebaliknya, semakin rendah iman dan takwa seseorang, iapun semakin tidak bernilai.

“Innaa khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim, tsumma radadnaahu asfala saafiliin (Sesungguhnya Kami – Allah – telah menciptakan manusia dalam penciptaan yang sebaik-baiknya, kemudian Kami mencampakkannya – yakni mereka yang durhaka – ke tempat yang serendah-rendahnya.”

“Inna akramakum ‘indallahi atqaakum (Yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa).”

Sekarang, apa yang bisa kita lakukan agar iman dan takwa kita senantiasa bersinar dalam hati kita?

Saya rasa, yang pertama adalah banyak-banyak memohon dan berdoa kepada Allah agar Ia senantiasa memberikan petunjuknya kepada kita. Salah satu doa yang sangat untuk dibaca adalah: “Rabbanaa laa tuzigh quluubana ba’da idz hadaitanaa, wa hablanaa min ladunka rahmah, innaka antal wahhab (Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah Engkau memberikan petunjuk kepada kami, dan berilah kami kasih sayang dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Pemberi).”

Selanjutnya, kita hendaknya tidak pernah meninggalkan amalan-amalan pemelihara keimanan. Apapun yang terjadi, semangat ataupun kendor, rajin ataupun malas, kita hendaknya melaksanakan amalan-amalan tersebut dalam keseharian kita. Adapun amalan-amalan tersebut adalah:

1) Sholat lima waktu secara berjamaah, terutama sholat Shubuh. Ini tentunya terutama untuk kaum laki-laki, karena untuk wanita lebih baik jika melakukan sholat di rumahnya. Setiap kali kita mendengar panggilan adzan, tinggalkanlah apapun aktivitas yang kita lakukan, dan segeralah beranjak menuju ke masjid. Meski rasanya berat, paksakanlah.

2) Melakukan sholat rawatib menyertai sholat lima waktu kita, terutama sholat qabliyah dua rakaat sebelum sholat Shubuh, dan sholat tahiyyatul masjid setiap kali masuk masjid. Untuk bisa menjaga sholat rawatib qabliyah atau sholat tahiyyatul masjid, hendaknya kita membiasakan diri datang ke masjid lebih awal. Sebab, jika kita datang ke masjid terlalu mepet dengan waktu iqamat, tentu saja kita tidak akan memiliki waktu untuk melaksanakan sholat rawatib qabliyah atau sholat tahiyyatul masjid. Disamping itu, dengan berangkat makin awal ke masjid, kita masih akan memiliki waktu untuk berdoa sebelum dikumandangkannya iqamat, dimana doa pada waktu tersebut termasuk doa yang mustajab.

3) Membaca Al-Qur’anul Karim. Dan sebisa mungkin setiap hari paling tidak membaca satu juz. Kalau bisa lebih, tentunya lebih baik. Salah satu tips terbaik adalah, milikilah waktu favorit untuk membaca Al-Qur’an, yang kita berkomitmen untuk menjaga waktu tersebut khusus untuk Al-Qur’an. Waktu tersebut bisa jadi setiap ba’da shubuh, atau setiap habis mandi pagi, atau antara maghrib dan isya’, atau waktu yang lainnya. Ini sepenuhnya terserah masing-masing kita, mana yang sekiranya paling enak.

4) Membaca dzikir pagi dan petang. Lakukanlah selalu dzikir ini, meski tidak membaca keseluruhan ma’tsurat-nya. Dan Anda tidak harus melakukannya sambil duduk didalam masjid. Anda bisa juga melakukannya sambil berjalan-jalan pagi atau sambil menikmati pemandangan di pagi hari.

5) Melakukan sholat dhuha. Lakukanlah setiap dhuha meski hanya dua rakaat. Kalo saya, waktu favorit untuk melakukan sholat dhuha adalah sesudah mandi, sebelum berangkat kerja. Habis mandi kan fresh, jadi sholat rasanya juga lebih enak.

6) Melakukan sholat malam. Menurut saya, tips terbaik untuk bisa istiqamah melakukan sholat malam adalah sebisa mungkin menghindari begadang. Sebab kalau sudah begadang, tentunya sulit untuk bisa bangun tengah malam. Sholat malam ini hendaknya selalu kita lakukan meski hanya beberapa rakaat menjelang masuknya waktu shubuh, yakni jika kita bangun tidurnya agak mepet dengan waktu shubuh.

Saya rasa, itulah amalan-amalan yang paling utama, yang hendaknya selalu menghiasi hari-hari kita. Jangan biarkan hari kita lewat tanpa enam amalan tersebut. Bagaimana kalau lagi malas untuk melakukannya? Atau ada keinginan untuk menundanya nanti atau besok? Menurut pengalaman saya, satu-satunya solusi adalah memaksa diri kita, karena melakukan kebaikan itu seringkali susah pada titik start-nya. Nanti kalau sudah berjalan, kita pun akan merasa ringan dan bahkan bisa menikmatinya. Memang ini persis seperti gaya gesek dalam Ilmu Fisika. Gaya gesek statis selalu lebih besar daripada gaya gesek kinetis.

Sampai disini, amalan penangkal gangguan makhluk halus dan sihirnya mana? Jawabnya, ya amalan itu juga. Insyaallah, jika kita rajin melaksanakan enam amalan diatas, Allah akan menjaga kita dari kejahatan syetan, kejahatan sihir, dan segala bentuk kejahatan yang lainnya.